BeritakanID.com - Aksi premanisme yang melakukan pembubaran diskusi tokoh dan aktivis nasional dinilai karena negara sudah abai akan keamanan masyarakat.
Hal tersebut disampaikan oleh Said Didu melalui unggahan di X @msaiddidu, dirinya mengatakan jika negara tidak hadir melindungi rakyatnya atas insiden pembubaran diskusi di Jaksel ini.
"Pikiran saya, hanya di daerah-daerah penggusuran negara tidak ada, ternyata di pusat kota pun negara sudah tidak ada melindungi rakyatnya," ujar Said, dikutip Sabtu, 28 September 2024.
Said menduga aksi premanisme yang dilakukan orang tak dikenal (OTK) adalah pihak-pihak yang memiliki kepentingan di Indonesia.
Dirinya juga menyebut jika diskusi-diskusi kebangsaan terkait persoalan pembebasan tanah rakyat sengaja dibungkam.
Padahal, kata Said Didu, masyarakat Indonesia sedang terancam oleh oknum oligarki yang terus menggerus lahan-lahan di tanah air.
"Yang ingin kepemimpinan Jokowi berlajut, yang ingin pembagian tanah-tanah pembagian oligarki yang dilakukan Jokowi sehingga mengirimkan orang."
"Agar pembicaraan seperti ini mengambil, hak-hak rakyat diberhentikan. Kami akan menghadapi menjaga kedaulatan rakyat agar tidak semena-mena diambil oligarki," ungkapnya.
Sebelumnya, ketahui diskusi bertajuk Silaturahmi Kebangsaan Diaspora Bersama Tokoh dan Aktivis Nasional dibubarkan paksa oleh OTK.
Diskusi tersebut nampak dihadiri tokoh-tokoh nasional diantaranya yakni Din Syamsuddin, Refly Harun, Said Didu, dan jurnalis senior Hersubeno Arief.(*)
Sumber: kilat