PT Masmindo Diduga Rampas Lahan dan Hancurkan Cengkeh Warga di Rante Balla dengan Kawalan Aparat

PT Masmindo Diduga Rampas Lahan dan Hancurkan Cengkeh Warga di Rante Balla dengan Kawalan Aparat

BeritakanID.com - PT Masmindo, perusahaan yang bergerak di industri tambang, diduga merampas lahan milik warga di Desa Rante Balla, Latimojong, Kabupaten Luwu pada Senin (16/9/2024). Peristiwa tersebut disertai tindakan penghancuran tanaman cengkeh milik petani, yang mengakibatkan setidaknya 48 batang pohon cengkeh tumbang. Kerugian yang dialami petani diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.

Dalam rekaman video yang diambil oleh warga, terlihat puluhan aparat keamanan dari TNI dan Polri bersenjata lengkap mengawal proses tersebut. Aparat keamanan tampak membiarkan penghancuran tanaman cengkeh dengan mesin chainsaw yang dilakukan oleh pihak perusahaan. Tindakan ini memicu tangisan dan protes dari petani yang tidak berdaya menghadapi kekuatan aparat.

“Di lapangan, aparat keamanan justru terlibat dan membiarkan tindakan perusakan tanaman warga. Dalam situasi ini, tidak salah jika ada anggapan bahwa aparat keamanan tak lebih hanyalah jongos perusahaan,” ujar Hutomo Mandala Putra, dalam siaran pers yang diterbitkan oleh LBH Makassar pada Kamis (19/9/2024).

Tanaman cengkeh yang sudah berbuah ditebang satu per satu. Petani yang menggarap lahan seluas 6000 m² tersebut berusaha menghentikan pengrusakan, namun tidak mampu menghadapi kehadiran aparat bersenjata. “Perusahaan harus menghormati hak petani yang telah menanam cengkeh dengan jerih payah. Tindakan ini jelas adalah kejahatan karena tidak menghormati hak warga,” kata Hasbi Asiddiq.

Seorang petani yang memiliki dua anak hanya bisa menyaksikan sumber penghidupannya hancur. Cengkeh yang ditanam sejak 2014 kini tumbang tanpa ada kompensasi yang jelas. “Kerugian tidak hanya pada cengkeh yang ditebang, tetapi juga biaya perawatan dan pendapatan yang hilang harus diperhitungkan oleh perusahaan,” ujarnya.
Keterlibatan TNI dan Polri dalam konflik ini semakin memperkeruh situasi, memunculkan kritik keras terhadap keberpihakan mereka. “Hal ini tentu sangat menyakitkan. Kami berharap ada penindakan tegas dan keadilan di masa depan,” tutur Cones, salah satu warga terdampak yang menyaksikan insiden tersebut.

Sumber: beritabaru

TUTUP
TUTUP