Berkat Kekuatan Zikir, Ibu Muda Lolos dari Upaya Pemerk*saan di Depan 2 Anaknya, Kaos Pelaku Tertinggal

Berkat Kekuatan Zikir, Ibu Muda Lolos dari Upaya Pemerk*saan di Depan 2 Anaknya, Kaos Pelaku Tertinggal

BeritakanID.com - Seorang ibu muda berinisial RES (35) lolos dari upaya dugaan pemerkosaan yang dilakukan seorang pria warga Panyabungan, Madina, diduga bernama Monang.

RES berusaha sekuat tenaga melawan pelaku dengan melafazkan zikir. Pelaku masuk ke rumahnya di Jalan Jeruk Manis, Kelurahan Sipolupolu, Panyabungan, diduga hendak memperkosanya.

Dugaan percobaan perbuatan asusila ini terjadi Sabtu (28/9/2024) sekitar pukul 15.00 WIB saat hujan deras mengguyur Kota Panyabungan, Mandailing Natal.

Sementara saat itu korban di rumah bersama dua anaknya yang masih kecil. Sedangkan suaminya yang bekerja di salah satu bank di Panyabungan belum pulang dari tempat kerjanya.

Ibu muda yang akrab disapa Endang ini juga menceritakan kisah pilu yang dialaminya melalui unggahan Facebook yang kini sudah viral.

“Kondisi sore itu hujan deras dan suami pun di hari Sabtu itu kebetulan sedang bertugas karena akhir bulan,” katanya, Rabu (2/10).

Di dalam rumah saat itu, dia ditemani dua anaknya yang masih kecil. Saat kejadian, korban sedang menyusui si kecil sambil menyetrika baju. Lalu pelaku tiba-tiba datang dari pintu belakang rumah mereka.

“Tidak tahu dari arah mana masuk ke pintu itu, sementara keadaan rumah berpagar tembok keliling dan posisi gerbang digembok,” katanya.

Pelaku datang dengan keadaan celana sudah diturunkan dan menunjukkan kelaminnya, lalu mendorong dan menindih korban dengan kuat ke lantai serta berusaha melorotkan celana korban.

Saat kejadian berlangsung, korban berusaha membela diri sekuat tenaga, dan kedua anaknya juga sudah ditarik-tarik pelaku sampai terjatuh ke lantai.

“Dengan posisi anak-anak tetap dalam pelukanku sambil mereka menangis ketakutan, namun terlepas ditarik oleh si pelaku. Tapi Alhamdulillah, aku masih bisa melawan aksinya dengan menggigit tangannya hingga berdarah, menendang badannya dan menyikutnya,” ujar korban.

“Maha Besar Allah dengan segala Kuasa-Nya, sepanjang aku melawan dan bergelut di lantai dengan pelaku tersebut aku hanya bisa melafadzkan dzikir kuat-kuat dari mulut aku. Aku hanya mampu melafadzkan “La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin,” ujar korban lagi.

Korban merasa tenaganya terasa semakin kuat saat melafadzkan dzikir, apalagi saat itu dia dicekik kuat di leher sehingga napasnya tersengal-sengal dan pandangannya langsung hitam seketika.

“Aku pikir aku mati kala itu. Suara anak-anakku pun nangis hiteris, aku masih sempat menyuruh si kakak bawa adiknya. Lalu segera digendong adiknya lari menuju ke kamar. Karena kondisi anakku sudah jauh dariku, aku pun mampu beridiri dari tindihannya dan mampu berteriak ke dia, “Mau apa kau,” ujar korban menceritakan kejadian itu.

Lalu dengan wajahnya meringis kesakitan sambil menunjukkan tangannya yang berdarah, pelaku meminta uang Rp 100 ribu. Namun korban hanya bisa memberinya Rp 75 ribu lantaran masih berdiri di dapur kami.

“Setelah kuberi uang, aku teriak, “Keluar kau, keluaaarrr!!!”. Segera kukunci pintu belakang dengan tangan gemetaran. Aku pun masuk ke kamar, kulihat kedua anakku sudah di sudut bawah tempat tidur menangis histeris ketakutan,” jelasnya.

“Aku hanya bisa peluk dan berdoa bersama dengan anak-anak, untuk bersyukur Allah masih menyelamatkan kami,” jelasnya lagi.

Saat kejadian berlangsung, korban sudah berusaha berteriak sekuat tenaga, namun tidak ada tetangga yang mendengar karena situasi hujan deras.

“Mohon doanya agar pelaku segera ditemukan, menyesali perbuatannya dan mempertanggungjawabkan perbuatannya pada pihak kepolisian,” jelasnya.

Korban juga menyebut bahwa kaos yang dikenakan pelaku saat itu tertinggal di dalam rumahnya.

Korban Lapor ke Polres Madina

Bu Endang mengaku tidak mengenal pelaku, karena ia dan suami baru tiga bulan menetap di Madina.

“Suami saya ditugaskan di sini, selama setahun kami berjauhan, saya dan anak-anak tinggal di Deli Serdang, tapi sejak tiga bulan ini kami ikut suami tinggal di Madina,” katanya.

“Saya tidak pernah mengenal pelaku, tapi informasi dari warga di sini, pelaku ternyata sering lewat dari lingkungan kami, sering duduk di jembatan dekat dari rumah kami, kata warga pelaku ini bernama Monang,” ujar korban lagi.

Endang tidak mengenal pelaku sebelumnya, tapi kalau dihadapkan dengan dia, korban pasti kenal. Ciri-cirinya berbadan sedang, kulit sawoh matang, dan tinggi sekitar 164 cm, rambutnya ikal tidak rapi, tapi sepertinya pendek baru pangkasan.

“Baju kaosnya diikat di kepala tapi wajah terlihat,” bebernya.

Bu Endang menyebut kejadian ini sudah dilaporkan ke Polres Madina.

“Kami sudah buat pengaduan ke Polres Madina dan sudah dimintai keterangan. Kami harap polisi dapat menangkap pelaku untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya,” harap Endang.

Sementara Kapolres Madina AKBP Arie Paloh melalui Kasi Humas Ipda Bagus Seto menyebutkan bahwa laporan pengaduan korban mereka terima 28 September 2024 lalu.

“Saat ini sedang dilakukan penyelidikan dengan memintai keterangan korban dan para saksi-saksi,” ujar Ipda Bagus Seto.***

Sumber: pojoksatu

TUTUP
TUTUP