BeritakanID.com - Bentrok antarkampung terjadi di Desan Bugalima, Kecamatan Adonara Barat, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur (Flotim), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (21/10/2024). Sebanyak 49 rumah dilaporkan hangus terbakar, dan empat orang tertembak senapan angin.
Kapolres Flotim AKBP I Nyoman Putra Sandita mengungkapkan, telah terjadi pembakaran rumah warga masyarakat Desa Bugalima oleh masyarakat dari Desa Ilepati disebabkan masalah tanah adat. Masalah antara dua masyarakat desa ini telah terjadi sejak tahun 1990-an.
“Permasalahan tanah adat antara Desa Bugalima dengan Desa Ilepati yang berujung pada pembakaran rumah warga Desa Bugalima Kecamatan Adonara Barat, Flotim,” ungkap Kapolres.
Selain puluhan rumah terbakar, empat orang korban tertembak saat ini sudah dirujuk ke RSUD Hendrikus Fernandez Larantuka. Keempat korban itu berinisial AF (56), AP (18), MS (37), dan DO (26).
Nyoman menjelaskan, korban AF mengalami luka tembak senapan angin di lengan bagian kanan. Sementara AP mengalami luka tembak sekitar 2 sentimeter (cm) pada lengan kiri atas.
Selanjutnya MS (37) mengalami luka tembak pada paha kanan, DO (26) mengalami luka tembak pada bagian pinggang kiri.
Selain keempat korban yang dibawa ke RSUD Fernandez Larantuka akibat bentrok tersebut, ditemukan satu orang korban meninggal dunia di dalam rumah yang hangus terbakar di Desa Bugalima.
“Korban yang meninggal dunia itu berinisial SI (70),” kata Nyoman.
Dia menegaskan, personel Polsek Adonara Barat saat ini bersama kapolsek serta danramil dan anggota koramil berada di lokasi kejadian untuk mengalau massa dan melakukan penyekatan di perbatasan desa.
“Polres Flotim menurunkan personel BKO sebanyak 45 orang di bawah pimpinan Kabag Ops AKP Ridwan,” jelasnya.
Saat ini polisi tengah melakukan pertemuan dengan tokoh-tokoh masyarakat, sekda Kabupaten Flotim, danramil untuk mencari solusi agar dapat menghentikan konflik tersebut.
“Kita juga melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) oleh satreskrim terkait rumah yang dibakar dan korban.” ucapnya
Polisi telah mengamankan sebanyak enam orang yang dibawa ke Polres Flores Timur untuk melakukan proses pemeriksaan. “Situasi saat ini dapat dikendalikan, masing-masing massa kedua belah pihak masih berjaga di desa masing-masing.” pungkasnya.
Sumber: suaranasional