BeritakanID.com - Pada hari pertama pemerintahan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, pada Senin (21/10/2024), suasana politik Indonesia langsung dipenuhi dengan berbagai agenda besar, termasuk pelantikan menteri-menteri Kabinet Merah Putih.
Namun, meskipun pelantikan tersebut merupakan peristiwa besar, perhatian media justru banyak terfokus pada aktivitas Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka.
Putra sulung dari Presiden Joko Widodo ini memiliki sejumlah agenda kenegaraan yang padat pada hari pertama kerjanya.
Gibran memulai hari dengan menerima kunjungan resmi dari Perdana Menteri Korea Selatan, Han Duck-soo.
Tak lama setelah itu, ia menyambut Wakil Presiden China, Han Zheng, dalam sebuah jamuan makan siang di Istana Wakil Presiden yang terletak di Gambir, Jakarta Pusat.
Kegiatan Gibran dilanjutkan dengan peninjauan langsung terhadap proyek pembangunan MRT Fase 2 Lintang Selatan-Utara, yang melibatkan pembangunan infrastruktur penting di Jakarta, khususnya jalur MRT dari Bundaran HI hingga Kota.
Kegiatan-kegiatan tersebut mendapat sorotan media yang masif, baik dari media nasional maupun internasional.
Gibran tampaknya menjadi pusat perhatian pada hari yang sama, bahkan disebut-sebut 'mencuri sorotan' dari pelantikan para menteri yang dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Beberapa pengamat politik menilai bahwa pemberitaan tentang Gibran terkesan berlebihan dan lebih mendominasi dibandingkan dengan pemberitaan pelantikan kabinet yang diadakan pada waktu yang sama.
Said Didu, mantan Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menilai bahwa pemberitaan yang berfokus pada kegiatan Gibran dalam hari pertama kerja pemerintahan Prabowo sangat masif dan terkesan lebih signifikan daripada pemberitaan pelantikan kabinet.
Melalui akun Twitternya @msaid_didu, Said Didu mengungkapkan rasa herannya terhadap media yang lebih fokus meliput Gibran, yang ia sebut dengan julukan 'Fufufafa'.
"Hari kerja pertama, fufufafa langsung nyalib Presiden," cuit Said Didu pada Selasa (22/10/2024).
"Fakta, hari kerja pertama pemerintahan Prabowo, Fufufafa langsung unjuk gigi seakan melebihi Presiden yang 'hanya' ada di Istana menata Kabinet, sementara Fufufafa langsung menerima PM Korea Selatan, menerima Wapres China, mengunjungi pembangunan MRT," ungkapnya, menunjukkan kontras antara aktivitas Presiden dan Wakil Presiden yang begitu signifikan dalam pemberitaan.
Menurut Said Didu, meskipun acara pelantikan menteri-menteri adalah langkah penting dalam struktur pemerintahan, media justru lebih tertarik pada aktivitas Gibran, yang dinilai memiliki 'bobot berita' lebih besar.
Pernyataan Said Didu ini juga menyentuh soal keberadaan tim media yang mendampingi kedua tokoh tersebut.
Ia menilai bahwa tim media Gibran tampaknya lebih sigap dan terorganisir dalam memanfaatkan momentum untuk menarik perhatian media.
"Ini terlihat bahwa semua media utama meliput kegiatan Fufufafa tsb. Tim Media Fufufafa sepertinya lebih sigap dibandingkan Tim Media Presiden," tulisnya.
Dalam postingan tersebut, Said Didu pun menuliskan analisisnya.
Said Didu menilai Gibran sudah melaksanakan arahan dari 'Solo' untuk tampil lebih menonjol dibanding Presiden.
Sosok 'Solo' yang dimaksud Said Didu diduga adalah Jokowi.
"Fufufa sepertinya sudah melaksanakan arahan atau mungkin kesepakatan Solo untuk tampil lebih menonjol dari Presiden," tulis Said Didu.
"Sepertinya tim pencitraan Jokowi sudah beralih tugas utk melakukan pencitraan Fufufafa," tambahnya.
Tim media, influencer, dan buzzer yang selama ini bekerja untuk mendukung citra Jokowi, dinilainya mulai beralih fokus untuk mendukung pencitraan Fufufafa.
Hal ini tidak lepas dari dugaan bahwa mereka masih memiliki hubungan dengan oligarki yang mendukung pemerintahan sebelumnya.
Selanjutnya, banyak Menteri, Wakil Menteri, dan pejabat setingkat Menteri yang saat ini menjabat merupakan loyalis dari Jokowi.
Mereka diniali Said Didu telah menyiapkan 'karpet merah' bagi Fufufafa untuk menunjukkan pencapaiannya dan mendapatkan sorotan positif dari publik dan media.
"Tim Media, influencer, dan buzzer yg selama ini dibiayai oleh Oligarki pendukung Jokowi sudah bekerja untuk pencitraan Fufufafa. Menteri, Wakil Menteri, Pejabat setingkat Menteri yg saat ini sebagian besar adalah loyalis Jokowi sudah menyiapkan karpet merah buat unjuk 'prestasi' Fufufafa." ungkap Said Didu.
"Jangan heran jika beberapa hari lagi akan muncul hasil survey kepuasan terhadap kerja Fufufafa. Kesimpulan, Fufufafa - bukanlah ban serep dan langsung menyalib Presiden dihari kerja pertama," jelasnya.
Pertemuan Gibran dengan Perdana Menteri Korsel
Wakil Presiden Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Korea Selatan Han Duck-soo di Jakarta, Minggu (20/10/2024), mengundang perusahaan Korea Selatan untuk meningkatkan investasi di Indonesia, khususnya di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat hubungan bilateral yang telah lama terjalin antara kedua negara, terutama dalam hal hilirisasi industri dan pendidikan vokasi.
Dikutip dari Kompas TV, Wapres Gibran menegaskan komitmen pemerintah Indonesia untuk memperdalam kerja sama dengan Korea Selatan, sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam meningkatkan hilirisasi industri berbasis sumber daya alam Indonesia.
Gibran menyatakan bahwa pemerintahan baru akan memprioritaskan keberlanjutan dan perluasan kerja sama ekonomi dengan mitra-mitra strategis seperti Korea Selatan.
"Kami ingin Korea Selatan tidak hanya melanjutkan kerja sama yang sudah ada, tetapi juga meningkatkan investasi, terutama di Ibu Kota Nusantara (IKN),” ujar Gibran.
Salah satu poin utama dalam diskusi tersebut adalah ajakan Wapres Gibran kepada perusahaan-perusahaan Korea Selatan untuk mengeksplorasi potensi bisnis di IKN, proyek besar yang sedang dikembangkan sebagai ibu kota baru Indonesia.
Menurut Wapres, IKN menawarkan peluang investasi yang besar, terutama bagi perusahaan Korea Selatan yang ingin memperluas operasional mereka di sektor-sektor strategis.
IKN, yang tengah dibangun sebagai pusat administrasi baru Indonesia, merupakan proyek ambisius yang diharapkan dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia.
Selain membahas investasi di IKN, Wapres Gibran juga menyoroti pentingnya pendidikan vokasi dalam mendukung pertumbuhan industri di Indonesia.
Ia mengajak perusahaan-perusahaan Korea Selatan, terutama di sektor otomotif seperti Hyundai, untuk berkolaborasi dengan sekolah-sekolah vokasi di Indonesia guna meningkatkan keterampilan tenaga kerja muda, terutama dalam bidang perakitan kendaraan dan pembuatan baterai.
“Karena Indonesia ini banyak sekali anak mudanya. Kita ingin sekolah-sekolah vokasi kita bisa bekerja sama dengan Hyundai, misalnya untuk perakitan atau terkait pembuatan baterai. Kita ingin sekali kerja sama ini direkatkan,” ujarnya.
Langkah ini dianggap penting untuk menyiapkan tenaga kerja yang kompeten seiring dengan berkembangnya industri otomotif dan teknologi baterai di Indonesia, yang juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam memperkuat hilirisasi industri.
Merespon ajakan tersebut, PM Han Duck-soo menyampaikan apresiasinya atas peningkatan kerja sama yang telah terjalin antara kedua negara.
Ia juga menegaskan bahwa Korea Selatan siap untuk melanjutkan dan memperkuat kemitraan di berbagai bidang di bawah pemerintahan baru Indonesia.
“Seperti tadi disampaikan Pak Wakil Presiden, di berbagai bidang seperti hilirisasi dan IKN, kami sangat berharap kerja sama ini terus berlanjut seperti sekarang,” ujarnya.
Gibran Kenalkan Wapres China Kuliner Khas Nusantara
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menjamu Wakil Presiden China, Han Zheng untuk makan siang di Istana Wakil Presiden, Gambir, Jakarta Pusat pada Senin (21/10/2024).
Adapun Wapres Han Zheng berada di Jakarta untuk menghadiri pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI, sejak Minggu (20/10/24), kemarin.
Dilansir dari Kompas.com, jamuan makan siang ini dimulai setelah Wapres Gibran dan Wapres Han Zheng berbincang di ruang audiensi. Pada kesempatan tersebut, Wapres Han Zheng menyampaikan ucapan selamat atas pelantikan Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran.
Ia juga menambahkan bahwa Presiden RRT, Xi Jinping, menaruh perhatian besar terhadap Pemerintah Indonesia dan menantikan kerjasama lebih lanjut antara kedua negara di masa depan.
Setelah perbincangan tersebut, Gibran pun memperkenalkan makanan khas Indonesia kepada Wapres Han Zheng. Santap siang ini menghidangkan berbagai hidangan khas Indonesia.
Seperti sukun telur asin, otak-otak, dan lemburi jeruk Bali, ayam bakar sempyok, kerapu bakar Manokwari, dan nasi goreng kecombrang. Han Zheng pun memuji makanan khas Indonesia yang kaya rempah.
Dalam pertemuan ini, Wapres Han Zheng didampingi Ambassador-designate of the People's Republic of China to the Republic of Indonesia Wang Lutong; Vice Foreign Minister Sun Weidong dances Vice Minister of Agriculture and Rural Affairs Zhang Xingwang.
Kemudian Deputy China International Trade Representative Li Yongjie; Vice Minister of Culture and Tourism Zhang Zheng; Secretary General NDRC Wu Hao; Chief of Research Office, General Office of Communist Party of China Central Committee Lin Longbin; Ambassador of MOFA Yu Hong; Deputy Director General of Information Department, MOFA, Hu Jian.
Sementara, Gibran didampingi oleh Kepala Sekretariat Wakil Presiden Ahmad Eranina Yustika dan Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Suprayoga Hadi. Kemudian Deputi Bidang Administrasi Sapto Harjono W. S.; Asdep Hubungan Luar Negeri Lukman Hakim Saifudin; dan Direktur Asia Timur Kementerian Luar Negeri Arifianto Sofiyanto.
Kunjungi Proyek MRT Fase 2
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menekankan pentingnya penyelesaian proyek MRT Fase 2 Lintang Selatan-Utara (Bundaran HI - Kota) tepat waktu.
Dalam akun Instagram pribadinya, Gibran menyampaikan harapannya usai meninjau perkembangan pengerjaan Stasiun MRT Monas dan Thamrin pada Senin (21/10/2024) sore.
“Proyek pekerjaan sipil sudah mencapai 82 persen, proyek ini harus kita usahakan selesai tepat waktu,” ungkap Gibran melalui akun @gibran_rakabuming.
Gibran juga meminta agar penghijauan segera dilakukan setelah proyek MRT Fase 2 selesai.
Peninjauan ini berlangsung setelah Gibran menghadiri pelantikan Sekretaris Kabinet dan Wakil Menteri Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Jakarta.
Dalam siaran pers Sekretaris Wakil Presiden, Gibran melakukan "blusukan" ke proyek MRT ditemani oleh Menteri Perhubungan Dudy Purwaghandi dan Pj. Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi.
Dalam peninjauan tersebut, Gibran bersama rombongan terbatas menelusuri terowongan dari Stasiun Monas ke Stasiun Thamrin sepanjang kurang lebih 350 meter.
Sumber: wartakota