BeritakanID.com - Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin memperingatkan Teheran agar tidak menanggapi serangan Israel terhadap lokasi militer di Iran.
Ia mengatakan bahwa telah menekankan hal tersebut dalam panggilan telepon kepada mitranya dari Israel tentang peluang untuk meredakan ketegangan di kawasan tersebut, dikutip dari Al Arabiya, Minggu (27/10).
"Iran seharusnya tidak membuat kesalahan dengan menanggapi serangan Israel, yang seharusnya menandai berakhirnya pertukaran serangan ini," kata Austin dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya, Israel Defense Forces (IDF) atau Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan mereka menargetkan pabrik rudal dan lokasi lain di dekat Teheran dan Iran barat pada Sabtu (26/10) dini hari. Belakangan diketahui serangan tersebut menelan korban jiwa.
"Serangan Israel ke Iran, sebagai balasan atas serangan rudal Iran awal bulan (Oktober) ini, telah menewaskan empat tentara Iran," kata militer Iran.
Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan mereka memiliki tanggung jawab untuk membela diri, tetapi menambahkan bahwa Iran "mengakui tanggung jawabnya terhadap perdamaian dan keamanan regional," sebuah pernyataan yang dipandang relatif bersifat mendamaikan.
Laporan BBC, menyebut bahwa balasan Israel atas rentetan hampir 200 rudal balistik Iran yang ditembakkan ke Israel pada 1 Oktober telah diperkirakan secara luas selama berminggu-minggu.
Serangan Balasan
Teheran mengatakan serangan itu sebagai balasan atas pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di tanah Iran pada bulan Juli. Banyak rudal ditembak jatuh oleh Israel dan sekutunya tetapi sejumlah kecil menghantam Israel tengah dan selatan.
Otoritas Iran mengatakan lokasi di Provinsi Teheran, Khuzestan dan Ilam diserang pada hari Sabtu (26/10). Militer mengklaim bahwa serangan tersebut berhasil ditanggulangi, meskipun ada "kerusakan terbatas" di beberapa lokasi.
Setelah serangan Israel, media pemerintah Iran menyiarkan rekaman yang menunjukkan lalu lintas berjalan normal di beberapa kota, sementara kegiatan sekolah dan olahraga dilaporkan tetap berlangsung sesuai jadwal.
Militer Israel mengumumkan operasi serangan hari Sabtu (26/10) tak lama setelah ledakan dilaporkan terjadi di Iran. Juru bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan militer telah menunjukkan kesiapannya "untuk membela negara Israel".
Daniel Hagari juga memperingatkan jika Iran memulai babak baru eskalasi, Israel akan "diwajibkan untuk merespons".
Sumber: liputan6