Sudah banyak korbannya, begini cara Abi Sudirman merekrut calon ‘anak asuh’ yayasannya


BeritakanID.com
- Kasus pedofil yang melibatkan Abi Sudirman, telah menarik perhatian media dan masyarakat luas. 

Abi Sudirman, yang dikenal sebagai seorang pengurus yayasan, dituduh melakukan tindakan pedofilia terhadap anak di bawah umur. 

Kasus yang melibatkan Abi Sudirman ini terungkap setelah adanya laporan dari pihak korban dan penyelidikan yang dilakukan oleh pihak berwenang.

Setelah laporan diterima, pihak kepolisian segera melakukan penyelidikan. Mereka mengumpulkan bukti-bukti dan melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi. 

Dalam prosesnya, beberapa korban juga diidentifikasi, yang menguatkan tuduhan terhadap Abi Sudirman. Kasus ini menimbulkan kecaman luas dari masyarakat. 

Kasus ini mencuat usai salah satu korban berani mengungkapkan semua kejadiaan naas yang menimpanya selama bertahun-tahun.

Kebanyakan korbannya adalah laki-laki yang jadi anak asuhnya di yayasan yang dikelola bersama rekannya.

Kabarnya korban yang sudah terdata sebanyak 30 orang. Melihat banyaknya anak-anak dan remaja yang terjaring, ternyata begini Abi Sudirman mencari mangsanya.

“Yang lebih gila Sudirman mencari sendiri korbannya dengan menawarkan kepada keluarga-keluarga yang tidak mampu agar anaknya bisa diasuh,” tulis akun Instagram @say.medsos.

Dengan penampilan dan rayuan yang meyakinkan, terpikatlah calon anak asuh alias korban untuk dibawa kepada Sudirman.

Tanpa menaruh rasa curiga atau takut anaknya akan diapa-apakan, mereka meyakini anaknya berada di tangan yang benar.

Alih-alih mendapat kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya, anak-anak hasil rekrutan Sudirman justru kini menderita dan trauma.

Mereka tak tau, betapa rusaknya diri mereka, dihancurkan perlahan oleh seorang yang awalnya begitu dipercaya.

Sebelum kasus ini terkuak, masyarakat secara umum banyak yang menyerukan agar pelaku kejahatan seksual terhadap anak mendapatkan hukuman yang berat. 

Media juga meliput kasus ini secara intensif, mengungkap detail-detail yang relevan dan dampaknya terhadap korban serta keluarganya.

Pihak berwenang juga memberikan perhatian khusus kepada korban dengan menyediakan layanan rehabilitasi dan dukungan psikologis.

Hal ini penting untuk membantu mereka pulih dari trauma yang dialami.

Kasus pedofil ini merupakan pengingat pentingnya perlindungan anak dan perlunya penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku kejahatan seksual.***

Sumber: hops

TUTUP
TUTUP