BeritakanID.com - Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah telah tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, sekitar pukul 14.32 WIB. Bukan upaya mudah bagi KPK membawa Rohidin Mersyah dari Bengkulu ke Jakarta.
Pasalnya, Rohidin Mersyah merupakan calon gubernur (cagub) petahana pada Pilkada Bengkulu 2024. Rohidin Mersyah diamankan tim penindakan KPK, sejak Sabtu (23/11).
Para pendukung Rohidin yang ramai memadati Gedung Mapolresta Bengkulu sejak Minggu pagi, membuat petugas keamanan mengatur strategi agar Rohidin bisa dibawa keluar guna langsung dibawa ke Jakarta melalui Bandara Fatmawati.
Petugas mencoba membawa Rohidin keluar gedung Mapolres dengan menyamarkan menjadi seorang anggota polisi, lengkap dengan pakaian jaket polisi lalu lintas (Polantas) dan memakai masker. Upaya penyamaran ini dilakukan untuk mengelabui tim pendukung Rohidin yang sempat tegang di Gedung Mapolras minta Rohidin tidak dibawa ke Jakarta.
Juru bicara KPK Tessa Mahardika menyampaikan, mengamankan total delapan orang dalam OTT di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu, pada Sabtu (23/11) kemarin. Salah satu yang diamankan, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah saat ini telah tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Minggu (24/11).
"Sampai dengan saat ini, sudah ada delapan orang di jajaran Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu yang sudah diamankan oleh KPK," ucap Tessa Mahardika kepada wartawan, Minggu (24/11).
Selain delapan pihak yang diamankan, tim penindakan KPK juga turut mengamankan barang bukti berupa uang, dokumen dan alat elektronik. Namun, KPK tidak menjelaskan secara rinci berapa jumlah uang yang diamankan dalam operasi senyap itu.
Tessa menyatakan, pihaknya menyampaikan terima kasih kepada aparat Kepolisian yang membantu mengamankan proses tangkap tangan di Pemprov Bengkulu. "KPK mengapresiasi Jajaran Polri Baik Kapolda Bengkulu Irjen Pol Anwar, S.Ik, M.Si khususnya Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Deddy Nata, S.Ik. beserta jajaran, atas dukungannya dalam membantu proses pengamanan kegiatan tangkap tangan yang dilakukan oleh KPK di Provinsi Bengkulu," ujar Tessa.
Sementara, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menjelaskan, OTT yang dilakukan di Provinsi Bengkulu diduga berkaitan dengan pungutan untuk Pilkada 2024. Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah yang ikut dalam kontestasi Pilkada 2024 diduga melakukan pungutan untuk pendanaan pada kontestasi kepala daerah.
"Pungutan ke pegawai untuk pendanaan pilkada sepertinya," urai Alex.
Operasi senyap di Bengkulu itu menyasar tujuh orang, salah satunya Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah. Namun, Alex enggan mengungkap secara rinci konstruksi perkara hingga identitas pihak-pihak yang diamankan.
"Detailnya baru nanti sore dipaparkan," pungkas Alex.
Sumber: jawapos