BeritakanID.com - Nama Ferdy Sambo mendadak trending topic di X. Suami Putri Candrawathi itu ternyata sedang dikaitkan dengan kasus siswa SMK yang tewas karena ditembak di Semarang, Jawa Tengah.
Sebelumnya, siswa SMK Negeri 4 Semarang meninggal dunia setelah diduga terkena tembakan polisi. Menurut keterangan Polrestabes Semarang, siswa berinisial GR itu tertembak saat terlibat tawuran antara dua geng, yaitu geng Tanggul Pojok dan geng Seroja.
Hingga berita ini dipublikasikan, kata kunci Sambo sudah menjadi perbincangan lebih dari 4 ribu kali. Warganet menyoroti sistem penegakkan hukum yang dinilai tidak adil setiap melibatkan anggota polisi sebagai pelaku.
Selain Sambo, warganet juga memberikan contoh tragedi Kanjuruhan. Tragedi yang menewaskan ratusan orang itu dipicu oleh tembakan gas air mata polisi. Namun sampai sekarang, anggota polisi yang menjadi pelaku tidak mendapatkan hukuman setimpal.
Sorotan ini salah satunya diutarakan secara kritis oleh Direktur Eksekutif Institute for Criminal Justice Reform (ICJR) Erasmus Napitupulu. Cuitannya ini langsung meraih ratusan retweet dan tanda suka.
"Kanjuruhan, Sambo, mau berapa banyak kasus lagi, yang informasi hanya datang dari satu sisi, lalu masyarakat yang harus mati-matian mendesak untuk dibongkar? Siapa mau periksa? Gak ada, gak ada yang punya kewenangan, atau lebih tepatnya gak ada yg berani. Tinggal nunggu giliran aja kita," sentil Erasmus.
Warganet lain juga memberikan pendapat serupa. Mereka turut mengkritik keterangan pers Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar. Ini karena Kombes Irwan Anwar sudah menetapkan 4 anak sebagai tersangka, tetapi masih belum memberikan tindakan tegas ke oknum yang diduga melepaskan tembakan ke siswa SMK.
Kombes Irwan sendiri menyebut pihaknya masih menyelidiki penyebab kematian siswa SMK berinisial GR itu. Hal ini untuk memastikan apakah GR tewas akibat luka tembak atau bukan. Mereka masih menunggu hasil visum.
Dalam kesempatan yang sama, Kombes Irwan mengakui jika memang ada luka tembak di bagian pinggul GR. Tentu hal ini menuai sorotan tajam dari warganet. Pasalnya, 4 anak sudah jadi tersangka tawuran, tetapi oknum yang menembak statusnya masih tanda tanya.
"Penembakan di tol KM50, Kanjuruhan, Sambo, kecelakaan mobil vs motor sampai ke adik Paskibra ini. Polanya selalu sama, yaitu memfitnah mayat. Memang enak dan gampang sih memfitnah mayat, kan mayat sudah tidak bisa membela diri," sentil warganet.
"Dejavu kasus Sambo banget: begitu ada kasus melibatkan oknum polisi, lalu buru-buru pejabat setingkat polrestabes ngasih keterangan pers yang nganu banget. Lagian misalkan saja bener itu anak-anak tawuran, apa ya polisi yang bertugas mesti main senjata api, pak?" kecam warganet.
"Habis Sambo, kemarin ada kasus lagi gara-gara tambang ilegal, terus ini. Dan nggak ada reformasi di institusinya? Saatnya defund the police!" desak warganet.
"Kasus Ferdy Sambo membuktikan polisi pintar mengarang sampai akhirnya terkuak bukti valid saksi dan rekaman CCTV. Untuk kasus ini, warga Semarang khususnya juga membutuhkan adanya bukti valid, bukan keterangan sepihak hanya dari kepolisian. Salam Presisi," sentil warganet.
Kanjuruhan, Sambo, mau berapa banyak kasus lagi, yg informasi hanya datang dari satu sisi, lalu masyarakat yg harus mati2an mendesak utk dibongkar
— Erasmus Napitupulu (@erasmus70) November 26, 2024
Siapa mau periksa? Gak ada, gak ada yg punya kewenangan, atau lebih tepatnya gak ada yg berani
Tinggal nunggu giliran aja kita https://t.co/yFgV1vjvmN
Sumber: suara