Bukan Hanya Anies, Penjual Aspal untuk Proyek Pembangunan Lintasan Formula E Pun Dijegal

Bukan Hanya Anies, Penjual Aspal untuk Proyek Pembangunan Lintasan Formula E Pun Dijegal

BeritakanID.com - Penjegalan terhadap calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan berulang kali terjadi.

Mulai dari kasus penyelenggaraan Formula E kala Anies masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, hingga isu intoleransi, radikalisme, serta tudingan-tudingan miring lainnya.

Nah, yang menggelitik seputar Formula E di kawasan Ancol, Jakarta Utara, itu ternyata bukan hanya masalah dugaan korupsi. Namun, salah satu praktik menghalang-halangi agar gelaran itu gagal adalah jelang proses pengerjaan pengaspalan lintasan balapan mobil listrik tersebut.

Dalam video viral yang dikutip KBA News dari Rezyng988 pada Sabtu 28 Mei 2023, Anies Baswedan tampak sedang berbicara di Pondok Pesantren Al Anwarul Maliki, Pasuruan, Jawa Timur, Rabu 24 Mei 2023.

“Ini cerita tentang bagaimana kerumitan itu terjadi. Cerita tentang Formula E. Saya cerita Formula E sedikit. Boleh?” kata Anies.

Anies melanjutkan, “Pas mau bikin aspal, saking kita itu diblok sama semua, penjual-penjual aspal itu tidak mau menjual aspalnya. Kita mau beli. Bukan minta sumbangan lho. Kita ini mau beli, yang punya itu tidak mau menjual. Semuanya bilang, mohon maaf, minta maaf sekali, kami tidak berani menjual. Nggak bisa jual.”

Anies menjelaskan bahwa aspal yang hendak dibeli tersebut bukan aspal polos, tetapi aspal yang sudah dicampur.

“Panjenengan sedoyo pasti tahu, semen yang dicampur, kalau untuk cor-coran itu kan sudah dicampur semen, pasir, batu. Nah ini aspal yang sudah dicampur begitu. Itu tidak mau dijual,” katanya.


Para insinyur yang mau mengerjakan proyek itu pun harus membuat sendiri, mulai mencari aspal, pasir, lem, dan batu kerikil.

“Semua cari sendiri-sendiri, terus diaduk sendiri untuk jadi aspal untuk dipasang. Lhah, itu lemnya saja harus (beli) ke Jerman karena ada spesifikasinya khusus karena ini aspal untuk balapan mobil, bukan aspal untuk jalan-jalan biasa,” kisah Anies.

Tak berhenti di situ. Mereka tidak punya molen khusus untuk mengaduk aspal. Mereka hanya punya molen untuk mengaduk semen.

“Yang dicari itu untuk mengaduk aspal. Waktunya mepet hitungan. Hitungan kita waktunya tidak nyandak untuk membangun seluas itu, sepanjang itu. Semua kerja siang malam, mencari campurannya, mencari komposisinya,” katanya.

Akhirnya, lanjut Anies, ditemukan semuanya lalu dikerjakan. Ketika mengerjakan proses tersebut, molen pengaduk rusak.

“Karena molen itu biasa dipakai untuk mengaduk semen, ini dipakai untuk (mengaduk) aspal lebih lengket daripada semen. Ngaduk itu rusak, rusak, rusak. Sampai tiga kali molen raksasa itu rusak. Jadi bukan molen kontraktor kecil. Moleh itu kira-kira sebesar tenda ini. Molen itu jebol tiga kali. Akhirnya dipasang, selesai.”

Kendati banyak tantangan dan hambatan, ajang Formula E yang berlangsung pada Sabtu 4 Juni 2022 silam tersebut sukses. Sukses dari sisi jumlah penonton, dari sisi keuntungan bisnis dan ekonomi, serta pengakuan dari dunia internasional.

Sumber: kba

TUTUP
TUTUP