Sudirman Said Prihatin atas Pelaksanaan Pilpres 2024, Demokrasi Melenceng Ibarat Gerbong Kereta Lepas dari Rel

Sudirman Said Prihatin atas Pelaksanaan Pilpres 2024, Demokrasi Melenceng Ibarat Gerbong Kereta Lepas dari Rel

BeritakanID.com - Co-Captain Timnas Anies-Muhaimin, Sudirman Said, prihatin atas pelaksanaan Pilpres 2024 ini. Karena begitu masifnya dugaan pelanggaran yang terjadi. Bahkan para guru besar, akademisi, dan kaum intelektual pada umumnya sampai memberikan perhatian yang sangat serius.

“Saya kira tidak pernah ada pemilu sepanjang yang saya tahu yang memperoleh respons negatif dari begitu banyak para pemikir, para guru besar, para orang-orang cerdik pandai,” kata Sudirman dikutip dari tayangan kanal YouTube Kompas TV, Kamis, 21 Maret 2024.

Secara lebih spesifik, mantan Menteri ESDM ini setidaknya menyampaikan dua hal terkait keprihatinannya. Pertama, penyimpangan atas nilai-nilai demokrasi sehingga dikhawatirkan tujuan bernegara tidak akan tercapai. Dia pun mengibarakan dengan sistem kereta api.

“Sebetulnya demokrasi ini kan ibarat sistem kereta api ya. Ada rel, ada gerbong. Gerbongnya menuju pada satu tujuan bersama, yaitu yang kita cita-citakan. Tapi gerbong ini sekarang sedang lepas dari rel. Karena segala macam hukum tata krama, tata etika itu dilanggar. Jadi kita khawatir gerbong ini tidak kembali ke rel itu,” ucapnya.

Terlebih yang lebih memprihantikannya adalah yang mengabaikan etika itu juga adalah seorang kepala negara. Dia pun menyinggung pencalonan Gibran Rakabuming Raka yang bisa maju sebagai cawapres berpasangan dengan Prabowo Subianto karena adanya perubahan UU di Mahkamah Konstitusi (MK).

“Yang kedua keprihatinan saya, semua saya kira, adalah apabila seorang kepala negara sudah mengubah undang-undang untuk kepentingan pribadinya, sampai meninggalkan etika. Terus fungsi leadership, yang namanya teladan itu di mana. Nah, kita sebenarnya ingin meninggalkan apa?”,” katanya mempernyatakan.

Karena itu, lanjut Ketua Institut Harkat Negeri (IHN) ini, perjuangan untuk menegakkan demokrasi, mengembalikan kembali ke relnya, harus terus berlanjut meskipun KPU telah mengumumkan hasil Pilpres 2024. “Pekerjaan kita masih belum selesai. Karena kita harus kembalikan semangatnya (demokrasi),” tandasnya.

Sebagaimana diketahui, berdasarkan rekapitulasi penghitungan suara Pemilihan Umum 2024 tingkat nasional yang dilakukan KPU dan diumumkan tadi malam, pasangan capres dan cawapres nomor urut 2 Prabowo-Gibran meraih suara terbanyak di atas 50 persen, yaitu 96.216.691 (58,58%) suara.

Disusul pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Anies-Muhaimin dengan raihan 40.971.906 (24,95%) suara dan terakhir pasangan capres dan cawapres nomor urut 3, Ganjar-Mahfud MD dengan perolehan 27.050.878 (16,47%) suara.

Kedua pasangan yang disebut terakhir ini sudah memastikan akan menggugat hasil Pilpres 2024 tersebut ke MK karena menilai gelaran pesta demokrasi ini berlangsung penuh pelanggaran.

Sumber: kbanews

TUTUP
TUTUP