Ketua KSBSI Yogyakarta: Lawan Rezim dan Penerusnya

Ketua KSBSI Yogyakarta: Lawan Rezim dan Penerusnya

BeritakanID.com - Ketua Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Dani Eko Wiyono menyatakan, di bawah kepemimpinan Jokowi, kehidupan kaum buruh semakin menderita. Jika kepemimpinan Indonesia di bawah penerus Jokowi, yakni Prabowo-Gibran, nasib buruh semakin tertindas.

Menurut Dani, Prabowo Subianto punya track record yang tidak bagus terhadap demokrasi. Penculikan aktivis saat Reformasi 1998 adalah salah satu contohnya. “Saya masih ingat betul, teman-teman saya yang aktivis diculik jelang Reformasi. Ada gaya diktator,” katanya saat dihubungi KBA News, Jumat, 12 April 2024.

Hal yang bikin miris lagi, Prabowo berkoalisi dengan rezim yang saat ini berkuasa. Menurut dia, rezim ini tidak suka dengan demokrasi, lebih suka dengan dinasti. Keluarga dan orang-orang dekat Jokowi menjadi pejabat adalah contohnya.

Wakil Ketua DPW PSI Yogyakarta ini mengatakan, Jokowi sudah memberi contoh yang tidak baik terhadap sistem demokrasi di Indonesia. Apa yang dilakukan tak lain hanya melanggengkan kekuasaan. “Hukum ditabrak agar anaknya bisa menjadi cawapres, itu contohnya,” tegasnya.

Dani menggambarkan antara sistem demokrasi, sosialisme dan otoritarianisme. “Kalau sosialisme atau komunisme, rakyat diam tapi dicukupi kebutuhan hidupnya. Nah, kalau rezim ini, suara rakyat dibungkam yang kritis ditangkapi, tak dicukupi pula kebutuhannya,” jelasnya.
“Apakah rezim ini demokratis, atau otoritarianisme? Rakyat bisa menilainya,” imbuh Dani.

Dani mengajak rakyat untuk tetap kritis terhadap rezim ini. Jika hanya diam, negara tidak mungkin mencukupi kebutuhan hidup rakyatnya, namun semakin menindas. “Maka dari itu lawan rezim ini dan penerusnya, siapa penerusnya ya Prabowo-Gibran,” ungkapnya.

Menurut Dani, UU Cipta Kerja yang sangat merugikan kaum buruh, merupakan produk dari rezim Jokowi. “Nanti di bawah penerus rezim yakni Prabowo-Gibran, kehidupan buruh makin tertindas,” katanya.

Dia mengatakan, salah satu cara menghadang Prabowo-Gibran berkuasa saat ini ada di Mahkamah Konstitusi (MK). “Kita doakan dan dukung MK berani mendiskualifikasi Prabowo-Gibran,” tegasnya.

Sumber: kba

TUTUP
TUTUP