Kecanduan Game, Pastor Curi Uang Gereja Rp 600 Jutaan Buat Main Candy Crush

Kecanduan Game, Pastor Curi Uang Gereja Rp 600 Jutaan Buat Main Candy Crush

BeritakanID.com - Seorang pastor bernama Lawrence Kozak dilaporkan mencuri uang gereja lebih dari 40.000 Dolar AS atau sekitar Rp 638 juta. Menariknya, uang itu dipakai sang pastor untuk top-up game seperti Candy Crush dan Mario Kart.

Pendeta berusia 51 tahun ini menggunakan dana Gereja Saint Thomas More, Amerika Serikat, selama tiga tahun sejak 2019-2022. Ulahnya ini terungkap oleh seorang akuntan yang menemukan bukti jumlah transaksi berlebihan di App Store, toko aplikasi milik Apple.

Pembelian ini dimulai sejak September 2019 yang juga bertepatan saat Kozak bergabung ke gereja. Kemudian pengeluaran itu terhenti pada Juli 2022.

Kozak kemudian dipecat pada November 2022 usai penyelidikan internal gereja yang menemukan adanya akun Kozak yang terhubung dengan Apple ID tersebut, dikutip dari Pocket Gamer, Minggu (5/5/2024).

Tak hanya itu, penyelidikan mengungkap kalau akun Amazon Kozak juga terhubung dengan kartu kredit gereja. Tagihannya dipakai untuk membeli perlengkapan kimia anak, ransel, hingga tablet Amazon Fire.

Semua barang itu pun dikirim ke sebuah rumah yang berlokasi di Bensalem, Pennsylvania. Diketahui itu adalah alamat rumah dari putri baptis sang pendeta.

Dalam keterangan transaksi, terdapat pula catatan bertulis 'Paman Larry' di kiriman tersebut.

Pada suatu momen, Kozak juga menggunakan 10.000 Dolar AS atau Rp 159 juta dari dananya sendiri untuk membayar tagihan kartu kredit Gereja Saint Thomas More.

Saat wawancara tahun 2022 dengan para penyidik, ia mengklaim kalau dirinya sedang mencari konseling untuk membantunya mengatasi kecanduan game mobile.

Kozak juga menegaskan kalau uang gereja itu dipakai bukan untuk judi, melainkan top-up untuk membeli item dalam game Mario Kart Tour, Candy Crush, dan permainan lainnya.

Kozak bahkan mengklaim kalau dirinya tak sengaja menggunakan kartu kredit gereja untuk melakukan pembelian dalam aplikasi. Sebaliknya, dia mengaku kalau kartu kredit itu dilampirkan ke dalam rekening atau telepon pribadinya untuk alat pembayaran tagihan gereja.

Namun Kozak menyatakan bahwa dia mungkin secara tidak sengaja menggunakan kartu kredit gereja untuk melakukan pembelian dalam aplikasi.

Sejak pemecatannya dari gereja Saint Thomas, Pastor Kozak telah mengirimkan cek sebesar 8.000 Dolar AS (Rp 127 juta) kepada pastor baru sekaligus menyertakan sebuah catatan yang berjanji akan membayar kembali gereja tersebut secara penuh.

Buntut kasus ini, Pastor Lawrence Kozak didakwa melakukan pencurian dan kejahatan terkait lainnya per 23 April 2024. Namun dia dibebaskan usai memberikan jaminan 250.000 Dolar AS atau Rp 3,9 miliar.

Sumber: suara

TUTUP
TUTUP