Adi Prayitno Sebut Adanya Kejanggalan Soal Tapera hingga Minta Masyarakat Tidak 'Buta'

Adi Prayitno Sebut Adanya Kejanggalan Soal Tapera hingga Minta Masyarakat Tidak 'Buta'

BeritakanID.com - Sosok pengamat politik yakni Adi Prayitno buka suara soal Tapera.

Tapera atau Tabungan Perumahan Rakyat tersebut bahkan dinilai janggal oleh Adi Prayitno.

Pasalnya ada beberapa keanehan dari aturan Tapera, lantaran meminta masyarakat untuk menabung secara paksa.

Terlebih Adi Prayitno menilai tak ada jaminan yang akan membuat uang rakyat kembali dari sisihan bulanan sebanyak 3 persen untuk Tapera itu.

Dikutip Kilat.com dari kanal YouTube Metro TV, Adi Prayitno menuturkan bahwa saat ini Tapera sendiri masih ditunda yang artinya masih ada kemungkinan untuk diberlakukan dan bukan dibatalkan.

Pemaksaan untuk rakyat bergabung dengan Tapera menurut Adi Prayitno akan sangat sulit, terlebih masyarakat juga enggan mendapat kerugian jika harus memiliki tabungan yang tidak ada jaminannya.

Bukan tanpa sebab, Adi Prayitno sendiri memberikan beberapa contoh yang membuat masyarakat merasa tidak cocok dengan adanya Tapera.

"Kan sudah banyak kasusnya, ada Jiwasraya, ada Asabri," ujarnya.

Adi Prayitno juga menjelaskan bahwa masih adanya tunggakan yang dimiliki Taspen dan belum dibagikan

"Bahkan audit dari ada Taspen, kemudian ada audit dari BBK bahwa pensiunan-pensiunan ari Tapera itu kan hampir ribuan," jelasnya.

"Ya yang tidak mendapatkan hak mereka untuk diambil," sambungnya.

Pasalnya menurut Adi Prayitno ada berbagai bank yang sudah menyediakan nasabahnya untuk bisa menabung agar menadpatkan rumah.

"Karena orang kalau untuk menabung rumah bukan lagi soal Tapera," jelasnya.

"Banyak di bank-bank kok, ada bank Syariah, ada kemudian perkreditan-perkreditan yang menurut mereka jauh lebih mudah," tandasnya.

Bahkan ditekankan Adi Prayitno bahwa masyarakat harus tetap berpandangan terbuka meski kebijakan akan dilanjutkan di masa kepemimpinan mendatang.

"Artinya apa, sekalipun keberlanjutan tidak harus jadi buta, tidak harus menutup mata," paparnya.

"Kalau itu bertentangan dengan kehendak rakyat harus berani itu disampaikan," tandasnya.

Kini Tapera masih jadi perbincangan lantaran akan memotong penghasilan rakyat senilai 3 persen.(*)

Sumber: kilat

TUTUP
TUTUP