Basuki Hadimuljono Akui Adanya Penyesalan Soal Tapera hingga Bocorkan Kelemahannya

Basuki Hadimuljono Akui Adanya Penyesalan Soal Tapera hingga Bocorkan Kelemahannya

BeritakanID.com - Basuki Hadimuljono jadi perhatian publik usai adanya aturan mengenai Tapera.

Bahkan Tapera atau Tabungan Perumahan Rakyat terus menjadi sorotan lantaran akan adanya niatan pemerintah untuk memotong penghasilan dari tiap masyarakat dengan besaran 3 persen.

Basuki Hadimuljono pun sempat menyampaikan bahwa Tapera sudah ada sejak tahun 2016.

Saat bertemu dengan awak media, Basuki Hadimuljono ungkap adanya penyesalan higga membeberkan kelemahan dari Tapera yang saat ini jadi pembicaraan.

Dikutip Kilat.com dari Kompas TV, Basuki Hadimuljono memaparkan bahwa saat ini Sri Mulyani yang menjadi Menteri Keuangan tengah berusaha untuk mendapatkan kepercayaan publik.

Pasalnya Basuki Hadimuljono sadar bahwa saat ini masyarakat belum seutuhnya percaya hingga Tapera akan ditangguhkan sampai tahun 2027.

Secara pribadi, Basuki Hadimuljono mengaku menyesal lantaran Tapera ini dinilainya terlalu tergesa-gesa.

"Kalau memang ini belum siap, kenapa kita harus tergesa-gesa?," tanyanya.

Basuki Hadimuljono pun menyadari bahwa butuh waktu untuk bisa terkumpul APBN yang digelontorkan untuk bisa membantu masyarakat.

"Kalau untuk Tapera ini mungkin dalam 10 tahun bisa terkumpul 50 triliun," paparnya.

"Ini effortnya dengan kemarahan ni saya pikir, saya menyesal betul. Saya gak legowo lah," sambungnya.

Bukan tanpa sebab, Basuki Hadimuljono megaku bahwa adanya subsidi yang digelontorkan mencapai 105 triliun dalam waktu 10 tahun tersebut sangat menguntungkan bagi masyarakat.

"Kalau yang punya rumah itu sebenarnya sebagai menabung ya dan bunganya lebih besar dari deposito kalau dia mau ngambil," tegasnya.

"Tapi undang-undangnya itu menyampaikan itu wajib, yang sudah punya rumah kemudian boleh ngambil tabungannya itu," sambungnya.

Tak hanya itu, Basuki Hadimuljono juga mengungkap kelemahan pemerintah hingga akhirnya Tapera menjadi momok mengerikan bagi masyarakat.

Dimana kelemahan tersebut bagian dari sosialisasi yang kurang baik dilakukan pemerintah terkait soal Tapera.

"Itu sosialisasi itu yang mungkin kami juga lemah begitu," pungkasnya.

Kini Tapera pun masih jadi perbincangan, bahkan beberapa kali jadi trending topic di Twitter.(*)

Sumber: kilat

TUTUP
TUTUP