Tarik Uang Rp 15 Triliun dari BSI, Muhammadiyah Akhirnya Angkat Bicara: Bank Syariah Lain Tak Bisa...

Tarik Uang Rp 15 Triliun dari BSI, Muhammadiyah Akhirnya Angkat Bicara: Bank Syariah Lain Tak Bisa...

BeritakanID.com - Aksi Muhammadiyah yang melakukan penarikan uang senilai Rp15 triliun dari Bank Syariah Indonesia (BSI) hingga kini masih menjadi perhatian publik.

Pihak Muhammadiyah akhirnya angkat bicara soal penarikan dana Rp15 triliun yang dimilikinya dari BSI.

Ketua PP Muhammadiyah Bidang Ekonomi, Bisnis, dan Industri Halal Anwar Abbas mengungkapkan penarikan dana Rp15 triliun dari BSI tersebut dilakukan demi terciptanya kompetisi yang sehat antar Bank Syariah di Tanah Air.

"Bank-bank syariah lain tersebut tidak bisa berkompetisi dengan margin yang ditawarkan oleh BSI, baik dalam hal yang berhubungan dengan penempatan dana maupun pembiayaan," kata Abbas seperti dikutip Kilat.com dari Antaranews Senin, 10 Juni 2024.

"Bila hal ini terus berlangsung, maka tentu persaingan di antara perbankan syariah yang ada tidak akan sehat dan itu tentu jelas tidak kita inginkan," ujarnya.

Selain itu Muhammadiyah kata Abbas, ingin melakukan penataan uang terhadap pengelolaan keuangannya yang berkaitan dengan perbankan.

Dirinya menepis isu yang beredar terkait perbedaan pandangan antara organisasinya dengan perusahaan milik Negara itu terkait masalah pengelolaan keuangan sebagaimana yang telah beredar.

"Untuk itu Muhammadiyah merasa perlu menata banyak hal tentang masalah keuangannya termasuk dalam hal yang terkait dengan dunia perbankan terutama menyangkut tentang penempatan dana dan juga pembiayaan yang diterimanya," ungkapnya.

Sementara itu, Corporate Secretary BSI Wisnu Sunandar mengungkapkan penarikan dana oleh Muhammadiyah tersebut tidak memberikan dampak negatif terhadap kinerja perusahaan sebagai mitra masyarakat khususnya kalangan UMKM.

Pihaknya mengaku berkomitmen untuk terus menjalankan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan.

"Terkait pengalihan dana oleh PP Muhammadiyah, BSI berkomitmen untuk terus menjadi mitra strategis dan siap berkolaborasi dengan seluruh stakeholder dalam upaya mengembangkan berbagai sektor ekonomi umat," ucapnya.

"Terlebih bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang merupakan tulang punggung ekonomi bangsa," lanjutnya.

Sebelumnya, beredar memo konsolidasi yang dikeluarkan oleh Muhammadiyah yang menjadi sorotan publik.

Memo tersebut berisi perintah dari PP Muhammadiyah kepada para pimpinan baik yang berada di bidang kesehatan, pendidikan dan usaha untuk melakukan pengalihan dana dari BSI ke sejumlah Bank Syariah lain.

Adapun sejumlah Bank Syariah yang akan menjadi tempat penyimpanan dana organisasi itu seperti Bank Syariah Bukopin, Bank Mega Syariah, Bank Muamalat dan Bank Syariah Daerah.

Memo itu juga mengungkapkan sejumlah Bank Syariah tersebut telah menjalin kerja sama yang baik dengan organisasi itu.

"Menindaklanjuti pertemuan bersama Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) mengenai konsolidasi keuangan di lingkungan AUM tanggal 26 Mei 2024 di Yogyakarta,"

"Dengan ini kami minta dilakukan rasionalisasi dana simpanan dan pembiayaan di Bank Syariah Indonesia (BSI) dengan pengalihan ke Bank Syariah Bukopin, Bank Mega Syariah, Bank Muamalat, Bank-bank Syariah Daerah, dan bank-bank lain yang selama ini bekerja baik dengan Muhammadiyah," tuturnya. (*)

Sumber: kilat

TUTUP
TUTUP