Israel Akui Serangan Udara yang Membakar Tenda Pengungsi di Rumah Sakit Gaza


BeritakanID.com - Militer Israel mengonfirmasi pada Minggu malam (13/10) bahwa mereka telah menyerang tenda-tenda pengungsi yang berada di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah.

Serangan ini mengakibatkan empat warga Palestina tewas dan 40 lainnya terluka, termasuk beberapa dengan luka bakar serius.

Dalam pernyataannya, militer menyatakan, "Dengan arahan dari intelijen IDF (Angkatan Darat) dan ISA, IAF (Angkatan Udara) melakukan serangan terarah terhadap anggota yang beroperasi dalam pusat komando dan kontrol di Deir al-Balah."

Mereka menambahkan bahwa "pusat komando dan kontrol," yang terletak dalam kompleks yang sebelumnya berfungsi sebagai rumah sakit tersebut, digunakan oleh Hamas untuk merencanakan dan melaksanakan serangan teroris terhadap pasukan IDF dan Israel.

Sebelumnya pada hari yang sama, pesawat tempur Israel menghancurkan beberapa tenda pengungsi di halaman rumah sakit, yang mengakibatkan kebakaran besar yang melahap sekitar 30 tenda.

Menurut pejabat Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa, setidaknya empat warga Palestina tewas dan 40 lainnya mengalami cedera akibat serangan tersebut, seperti dilaporkan oleh kantor berita resmi Palestina, WAFA.

Menurut keterangan tertulis dari kantor media pemerintah di Gaza, ini merupakan serangan ketujuh yang dilakukan oleh militer Israel yang menargetkan tenda-tenda pengungsi di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa. Sebelumnya, serangan serupa terjadi pada 10 Januari, 13 Maret, 22 Juli, 4 Agustus, dan 27 September.

Banyak foto yang menunjukkan orang-orang terjebak dalam kebakaran ini telah beredar di media sosial. Saksi mata melaporkan bahwa api dengan cepat menyebar karena bahan nilon dan kain yang mudah terbakar dari tenda-tenda tersebut.

Tim medis telah mengevakuasi beberapa korban yang terluka, termasuk perempuan dan anak-anak, yang mengalami luka bakar akibat ledakan.

Israel melanjutkan serangan brutal terhadap Gaza setelah insiden yang dilakukan oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023, meskipun terdapat resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.

Lebih dari 42.200 orang telah kehilangan nyawa sejak waktu itu, mayoritasnya adalah perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 98.400 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Serangan Israel telah menyebabkan hampir seluruh penduduk Jalur Gaza mengungsi dalam situasi blokade yang berkepanjangan, mengakibatkan kekurangan parah akan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel kini menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional terkait dengan tindakan mereka di Gaza.

Sumber: suara

TUTUP
TUTUP