Rocky Gerung Sebut Pertemuan Jokowi Prabowo di Solo Sebagai Upaya Terakhir Selamatkan Gibran

Rocky Gerung Sebut Pertemuan Jokowi Prabowo di Solo Sebagai Upaya Terakhir Selamatkan Gibran

BeritakanID.com
- Pengamat politik Rocky Gerung sebut pertemuan makan siang Jokowi dan Prabowo di Solo sebagai upaya terakhir selamatkan Gibran.

Dikabarkan Prabowo bersama Gibran dan wakil ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengunjungi kediaman Jokowi di Solo, Minggu (13/10).

Rocky Gerung membaca pertemuan tersebut sebagai upaya terakhir Jokowi untuk menyelamatkan Gibran.

"Tentu orang akan tafsirkan bahwa ya Pak Jokowi mau minta ketegasan bahwa Pak Prabowo tetap akan bersama dengan pendamping dia yang adalah putra mahkota Jokowi yaitu Pak Gibran," ujar Rocky melalui kanal Youtube Rocky Gerung Official, (14/10).

Menurutnya pertemuan ini juga sebagai upaya Presiden 2 periode untuk mengidealkan pasangan Prabowo Gibran.

"Yang membaca foto itu berasumsi bahwa ada kesempatan untuk terus mengidealkan Prabowo dan Gibran. Kira-kira itu kan jadi itu keinginan Pak Jokowi sebetulnya," jelasnya lagi.

Meskipun demikian, Rocky menilai pandangan publik terhadap pertemuan tersebut tidak seperti yang diharapkan Jokowi.

Menurutnya publik memiliki pandangan yang berbeda, dimana Prabowo tidak boleh ada disamping Gibran lantaran permasalahan etika.

"Ya maksud Pak Jokowi Adalah Gibran harus berada di samping Prabowo, sementara tafsir netizen tidak boleh Gibran ada terus di samping Prabowo tuh karena ada masalah dengan e kelakuan etika segala macam," jelasnya.

Rocky Gerung juga menilai di akhir masa jabatannya, Jokowi tengah berupaya memastikan keadaan politik pasca 20 Oktober mendatang.

"Foto yang yang bakal diedarkan oleh istana minggu-minggu ini itu juga akan menunjukkan Bagaimana Presiden Jokowi merasa harus memastikan keadaan politik Indonesia atau keadaan republik ini setelah yang memerintah adalah Prabowo," tambahnya.

Diketahui, sebelumnya Jokowi dan Prabowo juga tampak bertemu untuk makan malam di Jakarta.

Pertemuan-pertemuan tersebut kemudian menimbulkan banyak penafsiran dari publik. (*)

Sumber: ayoindonesia

TUTUP
TUTUP