BeritakanID.com - Aksi nekat demi konten kembali memakan korban. Seorang pemuda bernama Jihad (22) hilang setelah melompat dari Bendungan Benteng di Kecamatan Patampanua, Kabupaten Pinrang, pada Sabtu (2/11) sekitar pukul 17.55 Wita.
Peristiwa ini terjadi saat korban dan teman-temannya tengah merekam aksi mereka untuk sebuah video yang rencananya akan diunggah ke media sosial.
Menurut informasi yang dihimpun, Jihad dan teman-temannya mendatangi Bendungan Benteng pada sore hari menjelang Magrib.
Mereka terlihat mandi dan melompat dari atas bendungan, aksi yang cukup berbahaya mengingat kondisi arus sungai yang deras.
Peristiwa hilangnya Jihad sempat terekam oleh CCTV yang terpasang di Bendungan Benteng.
Dalam rekaman tersebut, Jihad terlihat berusaha menepi setelah melompat ke sungai.
Namun, dia tampaknya kelelahan dan tidak mampu melawan derasnya arus air.
Korban akhirnya hilang terbawa arus, dan teman-temannya pun panik melihat kejadian tersebut.
Sebelumnya, Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Makassar, Andi Sultan mengatakan peristiwa itu terjadi pada Sabtu (2/11/2024) lalu.
Hanya saja, hingga hari ketujuh pencarian di sekitar Bendungan Benteng, tidak membuahkan hasil.
Dikatakan Sultan, pihak Basarnas bersama dengan potensi sar telah melakukan pencarian secara maksimal dengan menyisir sepanjang sungai Sa'dan, Pinrang.
"Hingga hari ketujuh, kami tim sar gabungan (Basarnas dan Potensi Sar) telah melakukan pencarian terhadap korban yang tenggelam," ujar Sultan dalam keterangannya.
Lebih lanjut, Sultan mengungkapkan bahwa pihaknya mendapatkan beberapa kendala di lapangan.
"Kendala yang dialami oleh tim sar gabungan di lapangan yaitu curah hujan yang tinggi, kedalaman sungai yang tidak rata sehingga beberapa kali perahu karet sempat kandas, dan juga adanya buaya di sekitar pinggiran sungai," Sultan menuturkan.
Tambahnya, dengan area pencarian yang cukup luas maka tim sar gabungan terbagi menjadi tiga SRU (Search Rescue Unit).
Ketiga SRU tersebut, kata Sultan, telah melakukan penyisiran di sepanjang aliran sungai Sa'dan hingga sejauh 10 kilometer.
"Setelah melakukan evaluasi dan briefing serta penandatanganan penghentian operasi sar bersama dengan keluarga korban serta disaksikan oleh instansi dan organisasi yang terlibat, maka operasi sar secara resmi di hentikan dan ditutup," ucapnya.
Kata Sultan, sesuai dengan prosedur pencarian, jika korban tidak ditemukan hingga hari ketujuh, maka akan dilanjutkan dengan pemantauan.
Sumber: fajar