Tampang dan Profil Aipda Robig Jelas, Oknum Polisi yang Tembak Siswa SMK, Netizen: Muka-muka 'Pemakai'


BeritakanID.com - Polemik kasus penembakan siswa SMKN 4 SEMARANG, Gamma Rizkynata Oktafandy semakin disorot publik.

Tak sedikit publik yang mempertanyakan tampang hingga profil Aipda Robig Zaenudin, oknum polisi yang tembak siswa di Semarang itu.

Tampang aslinya beredar di media sosial menyusul perilisan yang dilakukan Polrestabes Semarang baru-baru ini.

Potret Aipda Robig hanya diperlihat kepada awak media sedang berada di balik jeruji penjara.

Penembak Gamma di bilangan perumahan elite, Semarang itu, tampak mengenakan baju tahanan.

Uniknya, baju tahanan itu berwarna kuning perpaduan biru muda, tak seperti biasanya baju tahanan oranye.

Tatapan pelaku terlihat begitu datar dan lurus-lurus saja, rambutnya pun begitu rapi disisir.

Tak kalah menarik, di belakang Aipda Robi tak terlihat satu pun tahanan lain.

Logisnya jika seorang pelaku terpidana ditahan bersama dengan narapidana lainnya, tapi ini tidak terlihat.

Entahlah, namun yang jelas di hadapan Aipda Robig terdapat dua anggota Propam yang tengah berjaga.

Profil Aipda Robig


Pantauan Disway di media sosial, netizen berhasil menguak profil Aipda Robig cukup jelas.

Pelaku penembakan siswa SMKN 4 Semarang itu diketahui bernama lengkap Robig Zaenudin.

Pangkat terakhir kali Robig yakni sebagai Aipda di Polrestabes Semarang.

Robig (8608386) kabarnya merupakan anggota Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Semarang.

Aipda Robig sejak 38 tahun lalu dilahirkan di Semarang pada 31 Agustus 1986.

"Inilah Tampang Aipda Robig Zaenudin, Polisi yang Tembak Pelajar di Semarang Hingga Meninggal Dunia," tulis akun @Opposisi6890.

Namun demikian tampang dan profil Aipda Robig yang beredar tak serta merta publik percaya begitu saja.

Netizen menduga jika sosok Aipda Robig yang ditahan itu apakah orang yang benar atau hanya pemeran pengganti.

"Bentar, ini beneran orang atau cuma kambing?" tulis akun @717_map.

Seorang netizen cukup kritis dan mengatakan bahwa dirinya sudah percaya dengan Polri yang dipimpin oleh Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Buktinya di bawah komandonya, banyak oknum-oknum polisi yang bermasalah dengan hukum langsung.

"Berharap reformasi di jajaran @ListyoSigitP adalah hal mustahil, cuma bisa berdo'a mudah²an Tuhan menghinakan mereka yg melanggar sumpah jabatan di dunia ini beserta keluarga nya dan melaknat mereka di akhirat, Indonesia Emas nya  @prabowo hanya angan²an dgn sikap APH ini."

Seorang netizen menyebut tampang-tampang seperti Aipda Robig cukup bengis dan mirip wajah-wajah pemakai narkoba.

"Bengis mmg tuh facenya.  . .mirip muka pemake jg tuh oknum," tulis akun @Faraz_kepri.

"Katanya Tawuran, tapi apa hubungannya Resnarkoba sama tawuran, biasa sabhara yang ngamanin tawuran," kata akun @RHaer4.

Timbul Ragam Spekulasi


Kini kasus yang melibatkan terduga pelaku tuai banyak spekulasi di media sosial.

Kabar yang beredar pelaku diduga menembak Gamma hanya karena kedua kendaraan saling bersenggolan.

Kemudian penembakan dilakukan Aipda Robig diduga karena dipengaruhi obat-obatan terlarang alias narkoba.

Hal tersebut cukup logis mengingat jabatannya salah satu Reserse Narkoba di Polrestabes Semarang.

Namun belakangan Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan membantah kabar miring tersebut.

Menohoknya Irwan mengatakan kasus yang tengah ditangani pihaknya seolah salah di mata publik.

Padahal menurut keterangannya, pelaku saat malam kejadian hendak melerai aksi tawuran antar gengster.

Irwan, kata dia, korban disebut melakukan perlawanan sehingga Aipda Robig menindak tegas dengan senjata apinya.

"Mau bagaimana pun aksi tawuran itu tidak baik, lantas kami biarkan? Kan tidak. Korban melawan," kata Irwan kepada awak media, dikutip Kamis, 28 November 2024.

Kasus Baru Dirilis Senin Malam?


Gamma diketahui meninggal dunia usai ditembak oleh Aipda Robig.

Insiden penembakan itu terjadi pada Ahad dini hari, 24 November 2024.

Kemudian kasus ini baru dirilis Polrestabes Semarang pada Senin malam, 25 November 2024.

Menurut kronologi yang disampaikan Irwan, Aipda Robig dan lawan tawuran korban sempat membawa korban ke rumah sakit.

Saat itu korban disebut tak membawa identitas sehingga polisi kesulitan melakukan identifikasi.

"Satu catatan ketika dibawa ke RS yang menolong justru dari kelompok lawannya.

"Iya, yang membawa korban ke R dari kelompok Seroja dan anggota kami. Makanya sampai pagi, kan, belum diketahui identitasnya, kelompok Seroja juga tidak mengenali," terangnya.

Lebih lanjut Irwan menjelaskan pada malam kejadian itu anggota memang diterjunkan untuk menindak aksi tawuran di beberapa lokasi.

Irwan menyebut Gamma merupakan salah satu anggota gengster bernama Tanggul Pojok yang bertemu dengan Geng Seroja.

"Pada saat itu kami tangani ada tiga lokasi tawuran," bukanya.

"Pertama di Wilayah Gayamsari, kedua di Semarang Utara dan ketiga di Semarang Barat," tambahnya.

Ia menuturkan, apesnya kejadian penembakan terjadi saat anggotanya itu menindak tawuran di Semarang Barat.

Sejauh ini polisi telah melakukan pemeriksaan terhadap 12 orang saksi yang diduga terlibat tawuran dua gengster tersebut.

"Ini kami sedang lakukan pemeriksaan terhadap 12 orang dari dua kelompok berbeda, Geng Seroja dan Geng Tanggul Pojok.

"Korban ini (Gamma) dari Geng Tanggul Pojok," paparnya.

Sumber: disway

TUTUP
TUTUP