BeritakanID.com - Ribuan masyarakat Makassar menyambut antusias kehadiran Anies Baswedan pada Sabtu lalu dan bahkan puluhan ribu warga Pangkep gegap gempita ramai-ramai menghadiri acara jalan sehat bersama bakal capres dari NasDem tersebut pada Minggu keesokan harinya dalam rangkaian kunjungannya ke Sulawesi Selatan akhir pekan kemarin.
Tumpah ruahnya warga Sulsel itu membenarkan pernyataan Ketua Umum Relawan Anies Baswedan Bagian Timur Indonesia (Relabatin) Abdul Madjid Sallatu sebelumnya bahwa masyarakat setempat memang merindukan sosok Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 tersebut.
Meski sebelumnya dia tidak mau mengungkap berapa kisaran jumlah massa yang akan menyambut, namun akademisi senior Universitas Hasanuddin (Unhas) ini memastikan kehadiran Anies tidak akan kalah meriah dengan daerah-daerah lain.
“Saya kan sudah bilang, orang Sulawesi Selatan ini sudah rindu sekali tampilnya orang-orang yang bisa memenuhi otak dan hati. Otak dan hati orang Sulawesi Selatan itu ternyata bisa mencuat keluar dari seorang Anies Baswedan,” ujarnya kepada KBA News Selasa, 13 Desember 2022.
Bahkan, tidak hanya masyarakat biasa, Wakil Dekan Fakultas Ekonomi, Unhas (1983-1989) yang purnabakti pada 2013 lalu ini menambahkan, para tokoh-tokoh Sulsel juga ramai-ramai menyatakan dukungan kepada bakal calon presiden usungan Partai NasDem tersebut.
“Setelah hasil [kunjungan] kemarin itu, banyak sekali WA yang masuk ke saya, silent supporter dari Pak Anis. Silent supporter dari kalangan tokoh, akademisi, senior-senior. Senior yang saya maksud itu yang sudah bergelar Ph.D dan guru besar. Itu membesarkan hati saya,” sambung Direktur Utama Local Governance (LOGOV) Celebes ini.
Dia menyebut para tokoh dan akademisi itu sebagai silent supporter, karena memang mereka tidak mau muncul atau diekspos. Mengingat status mereka sebagai ASN, terutama dari kampus negeri.
Dia juga memaklumi hal tersebut karena jangan sampai dukungan ke Anies dengan cara-cara melanggar aturan. Walaupun, dia tidak menampik ada juga yang nekat mendukung Anies secara terus terang.
“Karena relawan itu sebenarnya bukan tim sukses. Yang dilarang itu tim sukses. Relawan itu kan pilihan, sukarelawan. Dan bukan di-SK-an. Siapa pula yang mau meng-SK-kan,” ucap kakek tujuh cucu berusia 74 tahun yang sampai kini masih produktif menulis ini.
Tak hanya itu, lanjutnya, para tokoh partai politik seperti dari PPP, Golkar, dan PAN juga banyak yang menyatakan dukungan kepada mantan Mendikbud tersebut. Namun, seperti para akademisi, mereka juga tidak mau muncul ke permukaan sebagai pendukung Anies. Karena ketiga partai yang kebetulan tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) itu bukan bagian dari Koalisi Perubahan yang digagas NasDem, Demokrat, PKS yang akan mendukung Anies.
“Jadi mereka menjaga hubungan dengan partainya,” tandasnya.
Sumber: kba