Pakar: Jokowi Gunakan Kekuasaan untuk Menantang Rakyat dan Guru-Guru Besar

Pakar: Jokowi Gunakan Kekuasaan untuk Menantang Rakyat dan Guru-Guru Besar

BeritakanID.com - Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio mengatakan masyarakat Indonesia mesti bersatu untuk mendukung Mahkamah Konstitusi (MK). Menurutnya, MK mesti mendapat vitamin untuk berani mengambil tindakan.

Sosok Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menjadi simbol politik negara, mampu dihentikan gerak-geriknya dengan kekuatan rakyat. Kondisi itulah yang membuat MK seakan-akan seperti terkekang oleh penguasa.

Saat ini. kata pengamat yang biasa di sapa Hensat itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggunakan kekuasaannya untuk menantang rakyat dan guru-guru besar. Semua kritikan, dianggap Jokowi hanya sebatas hak demokrasi perorangan tanpa adanya tindaklanjut dan perubahan.

“Agak sulit bagi MK untuk bertindak sesuai treknya bila tidak ada dukungan dari masyarakat,” kata Hensat dalam Diskusi Awal Pekan Forum Guru Besar dan Doktor INSAN CITA bertema “Pilpres 2024 dan Pertaruhan Mahkamah Konstitusi” yang digelar secara daring, Senin, 25 Maret 2024.

Berdasarkan pantauan KBA News melaui akun Youtube Forum Insan Cita, Selasa, 26 Maret 2024, Hensat mengatakan Jokowi saat ini sangat yakin dan optimis dengan skenario yang dibuatnya.

Jokowi, menurut Hensat, sudah terlalu jauh melangkah dan keluar dari sumpahnya sebagai Presiden RI. Jika Ir. Soekarno dengan Orde Lama (Orla) dan Soeharto dengan Orde Baru (Orba), Jokowi memiliki caranya sendiri dalam memerintah.

Kedigdayaan Jokowi bagi Hensat bisa dihentikan dengan kekuatan rakyat atau setidaknya oleh Prabowo Subianto yang sudah menjadi Presiden terpilih.

Namun hal itu tetap akan sulit, sebab Prabowo juga dilihatnya sudah terbelenggu oleh Jokowi dengan keberadaan Gibran Rakabuming Raka sebagai wakilnya.

“Jokowi ini sudah berubah menjadi simbol politik ya, ada Soekarno dengan Orde Lama, kemudian ada Soeharto dengan Orde Baru dan kali ini ada Jokowi,” ucapnya.

“Jokowi sangat percaya diri dengan kemampuannya, sangat percaya diri dengan skenario yang dibuatnya dan seperti menantang rakyat Indonesia dan para guru besar seperti ‘kalian mau apa?'” pungkasnya.

Sumber: kba

TUTUP
TUTUP