Peneliti BRIN Sebut Kontestasi Pemilu 2024 Jauh dari Free and Fair

Peneliti BRIN Sebut Kontestasi Pemilu 2024 Jauh dari Free and Fair

BeritakanID.com - Peneliti Senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof. Siti Zuhro mengungkapkan kontestasi Pemilu 2024 sangat jauh dari kata bebas, jujur, dan adil. Hal itu ia rasakan dengan melihat banyaknya fenomenan janggal selama proses pemilu.

“Pada Pemilu 2024, kita sebagai pendidik merasakan bahwa pemilu ini kompetisi kontestasinya jauh dari apa yang kita sebut free and fair,” kata Siti Zuhro dalam Diskusi Awal Pekan Forum Guru Besar dan Doktor INSAN CITA bertema “Pilpres 2024 dan Pertaruhan Mahkamah Konstitusi” yang dilakukan secara daring, Senin, 25 Maret 2024.

Berdasarkan pantauan KBA News dari akun Youtube Forum Insan Cita, Selasa, 26 Maret 2024, Siti Zuhro mengatakan bahwa free and fair merupakan langkah awal terwujudnya substansi dari sebuah kontestasi pemilu. Jika hal itu hilang, maka pesta demokrasi tidak akan memiliki nilai yang berkualitas.

Terlebih, pertarungan pemilu seharusnya mampu memberikan peluang yang sama kepada siapapun sebagai pesaing politik. Namun, nuansa tersebut tak terlihat oleh Siti Zuhro dalam Pemilu 2024 kemarin.

“Sebab free and fair adalah sebagai suatu persyaratan dari substansi dari suatu pemilu yang substansial yang free and fair dan memberikan peluang yang sama bagi setiap kontestan,” ucapnya.

Ia melihat, saat ini Indonesia tengah dihadapi dengan masalah etika dan kejujuran. Banyak pejabat dan elit politik yang bergerak tanpa memperdulikan norma-norma yang ada.

Semua cara, menurut Siti Zuhro ditempuh tanpa melihat baik dan buruknya. Kondisi seperti itu menurutnya sangat memprihatinkan bagi bangsa yang sebentar lagi berusia 1 abad kemerdekaan.

“Indonesia sedang memiliki masalah dengan konstitusional, etika politik dan demokrasi substansial karena demokrasinya prosedural,” pungkasnya.

Sumber: kbanews

TUTUP
TUTUP