BeritakanID.com - Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Muhammad Herindra tengah jadi sorotan gegara keselip lidah saat rapat dengan anggota DPR RI.
Herindra yang tengah menjelaskan perihal anggaran perbaikan satu unit hibah kapal patrol Combat Corvette (PCC) bekas Republic of Korea (ROK) Navy kepada Angkatan Laut RI, terselip lidah dengan menyebut pemerintah Jokowi-Gibran.
Saat akan menjelaskan dana untuk perbaikan kapal hibah dari Korsel itu, Herindra yang bermaksud mengatakan bahwa pemerintah selanjutnya yakni Prabowo-Gibran akan mendukung anggaran itu malah mengatakan pemerintahan Jokowi-Gibran.
"Kemudian untuk yang bagaimana yang nanti ini ya, yang anggaran untuk perbaikan yang baru ini, Pak Menhan sudah bicara nanti akan didukung pada pemerintahan Jokowi-Gibran berikutnya pasti itu," ucap Herindra dengan penuh semangat.
Ucapan ini pun membuat seisi anggota DPR dari Komisi I tertawa. Herindra pun buru-buru meralat pernyataanya itu.
"Sori, hehehe, Prabowo-Gibran, Jokowi. Prabowo-Gibran. Saking semangatnya ini, saking semangatnya Prabowo-Gibran, dan bahwa nanti akan didukung pada..., saking semangatnya tadi Bu," kata Herindra.
Lantas siapa dan seperti apa sepak terjang dari Wamenhan Muhammad Herindra?
Letjen TNI (Purn) Herindra lahir di Magelang, Jawa Tengah pada 30 November 1964. Herindra merupakan jebolan akmil tahun 1987.
Herindra berasal dari keluarga tentara. Ayahnya Hudaya, adalah seorang purnawirawan letnan kolonel yang bekerja di sebuah perusahaan pupuk.
Setelah lulus dari akmil, Herindra ditugaskan sebagai letnan dua infanteri. Ia kemudian tercatat sebagai perwira muda untuk pelatihan dan organisasi di Kopassus.
Berbagai posisi komando dan non-komando yang disandangnya di Kopassus, termasuk tugas sebagai petugas informasi publik Kopassus pada 2000.
Herindra menjalani tugas militer pertamanya di luar Kopassus sebagai asisten senior intelijen di Kodam I/Bukit Barisan. Kurang dari setahun kemudian, ia dipindahkan ke Bengkalis di Riau sebagai komandan distrik militer.
Setelah mendapat gelar master dari Universitas Nasional Malaysia pada 2011, Herindra diangkat oleh Pramono Edhie Wibowo yang sudah lebih dulu menjadi KSAD sebagai koordinator staf pribadinya.
Herindra menikah dengan Eka Diyah Rusyati, seorang dokter gigi. Pasangan ini dikaruniai seorang putra bernama Arief Akbar Herlambang.
Pendidikan Militer Muhammad Herindra
- Akmil (1987)
- Sesarcabif
- Dik Komando
- Free Fall
- Suslapa-I
- Suslapa-II
- Seskoad (2000)
- Susdanyon
- Susdandim
- Seskogab Malaysia
- Lemhannas
Riwayat Jabatan Muhammad Herindra
- Pa Org Lat Sima Grup II
- Danton di Grup 1/Para Komando
- Dan Unit 2 di Grup 1/Para Komando
- Dansubtim 1 di Sat 81/Gultor
- Dan Tim 1 di Sat 81/Gultor
- Danmen 62 Yon 32 di Grup 3/Sandhi Yudha
- Pasi 2 Yon 2/1/Grup 2 Kopassus
- Kepala Urusan Latihan Khussus Staf Operasi Kopassus
- Perwira Pelatih Sat 81/Gultor
- Danden Bannik Grup 5 Kopassus
- Danyon 512 Sat 81/Gultor
- Danyonban Sat 81/Gultor
- Pabandya Pam Staf Intelijen Kodam I/Bukit Barisan
- Dandim 0303/Bengkalis
- Wadanmentar Akmil
- Asintel Danjen Kopassus (2008)
- Asintel Kasdam Jaya (2009)
- Dirlitbang Pusintelad
- Pamen Denma Mabesad (Dik Luar Negeri)
- Koorspri Kasad
- Danrem 101/Antasari (2012—2013)
- Wadanjen Kopassus[27] (2013–2015)
- Kasdam III/Siliwangi (2015)
- Danjen Kopassus (2015—2016)[28]
- Pangdam III/Siliwangi[29] (2016—2017)
- Pa Sahli Tk. III Bidang Hubint Panglima TNI[30] (2017—2018)
- Irjen TNI (2018—2020)
- Kasum TNI (2020)
- Wamenhan RI (2020—)
Summber: suara